Whatapps

Kamis, 01 November 2018

Jasa Pembuatan Dokumen CSMS Gratis


Contractor Safety Management System

CSMS (Contractor Safety Management System) adalah Suatu metode operasi pengendalian yang sistematis dan terorganisir  untuk mengontrol, memonitor dan memperbaiki penyelenggaraan/ pelaksanaan program K3LL (Keselamatan & Kesehatan Kerja serta Lindungan Lingkungan) kontraktor pada setiap jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawab pemegang kontrak untuk mencegah kerugian pada business unit yang dijalankan.
CSMS dijadikan salahsatu persyaratan untuk menjadi rekanan di perusahaan-perusahaan, baik BUMN maupun Swasta. Karena dengan adanya CSMS, maka perusahaan pengguna jasa (Owner) akan terjamin dalam upaya mencegah Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) pada seluruh tahapan proses usahanya.
Tahapan dalam CSMS dibagi menjadi 2 yaitu :
Administratis = Sebelum Kontrak (seleksi)
Implementasi = Setelah Kontrak

1. Penilaian Resiko, adalah tahap awal untuk mengkaji sejauh mana resiko pekerjaan yang akan diberikan oleh pengguna jasa (Owner) atau yang akan dikontrak.
2. Pra-Kualifikasi, adalah tahap untuk menentukan apakah kontraktor mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan risiko keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan (menguji kualifikasi kontraktor)
3. Tahap Seleksi, adalah tahap proses pemilihan mitra kerja, melalui proses tender dengan mempertimbangkan semua aspek termasuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan.
Hal-hal yang menentukan untuk memenuhi persyaratan meliputi : Administratif, Teknikal, Komersial. Proporsi total skor minimum yang harus dicapai dalam proses selection biasanya Owner akan menentukan antara 35% – 75% tergantung dg tingkat risiko pekerjaan yang ditenderkan
4. Tahap Evaluasi Awal, adalah tahap untuk memastikan bahwa aspek-aspek yang relevan dengan perencanaan pekerjaan, termasuk kajian resiko telah dikomunikasikan dan dipahami oleh semua pihak terkait, pada awal pelaksanaan kontrak.
5. Tahap Pekerjaan sedang berjalan, adalah tahap Pekerjaan sedang berjalan adalah Tahap untuk menjamin agar pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana. Tahap ini berguna untuk :
  • Memeriksa dan membuktikan bahwa K3LL yang sudah direncanakan di lokasi/site dilaksanakan dan diimplementasikan serta dilakukan perbaikan secara terus menerus.
  • Kontraktor dan Owner bersama-sama bertanggung jawab untuk melakukan monitoring, evaluating work in progress dan mengatur ketika terjadi perubahan rencana kerja
6. Tahap Evaluasi Akhir,  adalah tahap untuk mengevalusi kinerja kontraktor. Tahap ini digunakan untuk melaksanakan evaluasi akhir kinerja keselamatan, kesehatan kerja dan perlindungan lingkungan guna untuk memberikan feedback kepada kontraktor maupun company untuk dijadikan referensi pada jenis pekerjaan yang sama pada masa datang.

Baca Juga : Gratis Jasa Perpanjangan SKP Ahli K3 Umum, Konstruksi, Listrik, Kimia, SIO
Fungsi CSMS pada umumnya yaitu :
  1. Untuk pembagian tanggung jawab K3LL antara perusahaan dan kontraktor
  2. Perusahaan memperoleh kontraktor yang profesioal
  3. Meminimalisasi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
  4. Meningkatkan produktifitas dan citra perusahaan serta kontraktor
  5. Perusahaan dapat mengkontrol konsistensi kontraktor dalam menerapkan aspek K3 selama kerjasama terjalin
Kami Tim QHSE Specilaist, siap membantu perusahaan Bapak/Ibu agar dapat LULUS TAHAP SELEKSI sehingga perusahaan Bapak/Ibu dapat menjadi rekanan dari Owner Pekerjaan. Pengalaman Tim kami sudah banyak meloloskan Perusahaan untuk Tender pada sektor Pertambangan, BUMN, Konstruksi, Oil & Gas, Energi Terbarukan, dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2016 kami tidak memungut biaya alias Jasa Pembuatan Dokumen CSMS Gratis, Dengan harapan dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru ini dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal khususnya tenaga kerja K3
Pada Tahun 2018 s/d 2019, Paket Jasa Pembuatan Dokumen CSMS ini yaitu antara Rp.11.000.000,- s/d Rp.22.500.000,- (Sudah termasuk Pajak Ppn 10%) dan tergantung dari jenis perusahaan dan proyek yang akan dikerjakan.

Hubungi Kami segera :

  • No.Telp/WA : 08111890014
  • Email : Sugeng.haribowost@gmail.com

Catatan :
  1. Jika diluar DKI Jakarta semua Akomodasi & Transportasi Pesawat Garuda ditanggung oleh Pihak Perusahaan
  2. Pembuatan Dokumen CSMS selama lebih kurang 2 hari dikerjakan dikantor Bapak/Ibu


PT Artha Kahfi - Tender ke PT Pertamina

#Pembuatan dokumen CSMS PT Pertamina, PT PP, PLN, PT Freeport Indonesia
No.ProvinsiKotaKawasan
1.AcehBanda AcehSumatera
2.AcehLangsaSumatera
3.AcehLhokseumaweSumatera
4.AcehMeulabohSumatera
5.AcehSabangSumatera
6.AcehSubulussalamSumatera
7.BaliDenpasarBali dan Nusa Tenggara
8.Bangka BelitungPangkalpinangSumatera
9.BantenCilegonJawa
10.BantenSerangJawa
11.BantenTangerang SelatanJawa
12.BantenTangerangJawa
13.BengkuluBengkuluSumatera
14.GorontaloGorontaloSulawesi
15.JakartaKota Administrasi Jakarta BaratJawa
16.JakartaKota Administrasi Jakarta PusatJawa
17.JakartaKota Administrasi Jakarta SelatanJawa
18.JakartaKota Administrasi Jakarta TimurJawa
19.JakartaKota Administrasi Jakarta UtaraJawa
20.JambiSungai PenuhSumatera
21.JambiJambiSumatera
22.Jawa BaratBandungJawa
23.Jawa BaratBekasiJawa
24.Jawa BaratBogorJawa
25.Jawa BaratCimahiJawa
26.Jawa BaratCirebonJawa
27.Jawa BaratDepokJawa
28.Jawa BaratSukabumiJawa
29.Jawa BaratTasikmalayaJawa
30.Jawa BaratBanjarJawa
31.Jawa TengahMagelangJawa
32.Jawa TengahPekalonganJawa
33.Jawa TengahPurwokertoJawa
34.Jawa TengahSalatigaJawa
35.Jawa TengahSemarangJawa
36.Jawa TengahSurakartaJawa
37.Jawa TengahTegalJawa
38.Jawa TimurBatuJawa
39.Jawa TimurBlitarJawa
40.Jawa TimurKediriJawa
41.Jawa TimurMadiunJawa
42.Jawa TimurMalangJawa
43.Jawa TimurMojokertoJawa
44.Jawa TimurPasuruanJawa
45.Jawa TimurProbolinggoJawa
46.Jawa TimurSurabayaJawa
47.Kalimantan BaratPontianakKalimantan
48.Kalimantan BaratSingkawangKalimantan
49.Kalimantan SelatanBanjarbaruKalimantan
50.Kalimantan SelatanBanjarmasinKalimantan
51.Kalimantan TengahPalangkarayaKalimantan
52.Kalimantan TimurBalikpapanKalimantan
53.Kalimantan TimurBontangKalimantan
54.Kalimantan TimurSamarindaKalimantan
55.Kalimantan UtaraTarakanKalimantan
56.Kepulauan RiauBatamSumatera
57.Kepulauan RiauTanjungpinangSumatera
58.LampungBandar LampungSumatera
59.LampungMetroSumatera
60.Maluku UtaraTernateMaluku dan Papua
61.Maluku UtaraTidore KepulauanMaluku dan Papua
62.MalukuAmbonMaluku dan Papua
63.MalukuTualMaluku dan Papua
64.Nusa Tenggara BaratBimaBali dan Nusa Tenggara
65.Nusa Tenggara BaratMataramBali dan Nusa Tenggara
66.Nusa Tenggara TimurKupangBali dan Nusa Tenggara
67.Papua BaratSorongMaluku dan Papua
68.PapuaJayapuraMaluku dan Papua
69.RiauDumaiSumatera
70.RiauPekanbaruSumatera
71.Sulawesi SelatanMakassarSulawesi
72.Sulawesi SelatanPalopoSulawesi
73.Sulawesi SelatanParepareSulawesi
74.Sulawesi TengahPaluSulawesi
75.Sulawesi TenggaraBau-BauSulawesi
76.Sulawesi TenggaraKendariSulawesi
77.Sulawesi UtaraBitungSulawesi
78.Sulawesi UtaraKotamobaguSulawesi
79.Sulawesi UtaraManadoSulawesi
80.Sulawesi UtaraTomohonSulawesi
81.Sumatera BaratBukittinggiSumatera
82.Sumatera BaratPadangSumatera
83.Sumatera BaratPadangpanjangSumatera
84.Sumatera BaratPariamanSumatera
85.Sumatera BaratPayakumbuhSumatera
86.Sumatera BaratSawahluntoSumatera
87.Sumatera BaratSolokSumatera
88.Sumatera SelatanLubuklinggauSumatera
89.Sumatera SelatanPagaralamSumatera
90.Sumatera SelatanPalembangSumatera
91.Sumatera SelatanPrabumulihSumatera
92.Sumatera UtaraBinjaiSumatera
93.Sumatera UtaraMedanSumatera
94.Sumatera UtaraPadang SidempuanSumatera
95.Sumatera UtaraPematangsiantarSumatera
96.Sumatera UtaraSibolgaSumatera
97.Sumatera UtaraTanjungbalaiSumatera
98.Sumatera UtaraTebingtinggiSumatera
99.YogyakartaYogyakartaJawa

Tindakan perbaikan dan pencegahan



TIndakan Perbaikan dan tindakan pencegahan
Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan adalah dua unsur penting yang dilakukan untuk menjamin sistem manajemen mutu bebas dari potensi yang merugikan perusahaan dengan cara mengidentifikasi masalah, menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan melaporkannya kepada pihak manajemen. Tindakan perbaikan dan pencegahan sebenarnya adalah dua hal yang saling berkaitan dan mirip. Hanya saja, tindakan perbaikan cenderung pada penyelesaian masalah ketika masalah terjadi sedangkan tindakan pencegahan adalah proses evaluasi proaktif untuk mencegah potensi masalah menjadi masalah di kemudian hari.  Berikut definisi lebih lengkap dari tindakan perbaikan dan pencegahan menurut ISO 9000:2005, sebuah standar yang berisi definisi dari kata atau istilah yang digunakan dalam Standar ISO 9001.
3.6.4 Tindakan pencegahan
Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak dikehendaki
CATATAN 1 Mungkin terdapat lebih dari satu penyebab potensial ketidaksesuaian.
CATATAN 2 Tindakan pencegahan dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian sedangkan tindakan korektif (3.6.5) dilakukan untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian.
3.6.5 Tindakan perbaikan
Tindakan unutuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian  yang ditemukan atau situasi yang tidak dikehendaki.
CATATAN 1 Mungkin terdapat lebih dari satu penyebab ketidaksesuaian.
CATATAN 2 Tindakan korektif dilakukan untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian sedangkan tindakan pencegahan (3.6.4) mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
CATATAN 3 Terdapat perbedaan antara koreksi  dan tindakan korektif.
Prosedur Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan
Tindakan perbaikan dan pencegahan merupakan dua prosedur dari enam prosedur wajib yang harus didokumentasikan dalam ISO 9001. Ini penting dilakukan untuk memastikan semua masalah terdeteksi dan tercatat sehingga mudah untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan. Dalam membuat prosedur tindakan perbaikan, setidaknya harus memuat poin-poin berikut:
  1. Mereview dan mendokumentasikan masalah
  2. Melakukan Perbaikan produk sementara, spt : menghapus produk cacat dan mengkarantina area yang ditunjuk untuk investigasi
  3. Menyelidiki penyebab terjadi masalah, bagaimana itu bisa terjadi, mengapa bisa terjadi, apakah bisa terjadi lagi?
  4. Mengusulkan solusi yang tepat yang akan mencegah masalah terjadi lagi. Hal ini sering berarti perubahan pada proses.
  5. Anda perlu melaporkan tindakan apa yang benar-benar diambil
  6. Setelah beberapa waktu berjalan, Anda perlu untuk menilai apakah tindakan yang diambil berhasil dalam mencegah masalah yang sama dan mendokumentasikan bukti untuk mendukung keputusan Anda.
  7. Setelah anda yakin masalah tidak akan berulang lagi anda bisa menutup kasus ini
BACA JUGA : https://sugengharibowo.blogspot.com/2017/09/perpanjanganperubahan-surat-keterangan.html
  


  Adapun untuk prosedur tindakan pencegahan, setidaknya harus memuat poin-poin berikut:
  1. Bagaimana anda mengidentifikasi masalah
  2. Dimana dan bagaiamana membuat catatannya
  3. Bagaimana cara investigasi kasus dan dilakukan siapa?
  4. Memutuskan tindakan apa yang diambil
  5. Bagaimana merekam tindakan yang diambil
  6. Menilai solusi efektif dan mendokumentasikan semua tindakan preventif
  7. Kapan dan siapa yang bisa menutup masalah
Tips Melakukan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan dalam Perusahaan Anda 
Menetapkan tindakan perbaikan dan pencegahan atas suatu masalah bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kejelian dan pemahaman yang utuh atas semua proses yang berjalan. Ini hanya bisa dilakukan apabila Anda telah memahami klausul ISO 9001 dan juga prosedur yang ditetapkan perusahaan Anda. Anda tidak mungkin menyatakan suatu kondisi sebagai masalah atau potensi masalah tanpa memahami klausul ISO 9001 dan juga prosedur yang telah ditetapkan. Untuk mempermudah anda dalam melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda jadikan acuan.  Anda bisa menemukan cara tindakan perbaikan melalui :

  1. Melakukan inspeksi tempat kerja
  2. pengujian, memeriksa, dan pemantauan pabrik dan peralatan
  3. konsultasi dengan staf
  4. Feedback pelanggan
  5. Audit
  6. laporan bahaya
  7. pengecekan dengan produk cacat
  8. menyelidiki keluhan
  9. meninjau kegagalan sistem
  10. meninjau persyaratan dan  peraturan perundang-undangan
Adapun untuk tindakan pencegahan, anda bisa mengidentifikasi peluang perbaikan melalui beberapa cara berikut:
  1. Melalui proses tinjauan manajemen
  2. Memonitor proses/performance
  3. Menganalisa data garansi dan feedback pelanggan
  4. Menganalisis proses
  5. Mencari akar masalah untuk tindakan perbaikan
  6. Penilaian resiko
  7. Saran karyawan untuk perbaikan
  8. Jadwal produksi
  9. Pemantauan aturan perundang-undangan dan aturan
  10. Review marketplace
  11. Mengikuti perkembangan teknologi
  12. Temuan Audit mutu internal atau eksternal
  13. Pengamatan karyawan
Jadi, tindakan perbaikan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab suatu ketidaksesuaian sehingga ketidaksesuaian tersebut tidak muncul kembali. Lalu, apa bedanya dengan tindakan koreksi? Tindakan koreksi adalah tindakan yang dilakukan seketika atau segera terhadap ketidaksesuaian agar tidak meluas atau berdampak lebih jauh. Agar lebih jelas perbedaannya, perhatikan contoh berikut ini:

Tindakan Perbaikan

Ketidaksesuaian :
ada sebuah gelas jatuh dan pecah di lantai
Corection
” bersihkan lantai, ambil pecahan gelas..jangan sampai pecahan gelas berserakan sehingga membahayakan orang lain”
Corective Action atau Tindakan Perbaikan adalah tindakan yang diambil untuk menghilangkan akar penyebab ketidaksesuaian agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
kalau kita mau melakukan Corective Action maka harus mencari akar penyebab masalahnya
caranya ? ada 2 metode yang paling sering dipakai orang untuk mencari akar masalah:
1. Menggunakan Diagram Tulang ikan atau Fish Bone Diagram.
dengan menganalisa kemungkinan berbagai penyebab kenapa gelas bisa jatuh dan pecah.
Faktor Manusia      : Kurang Hati-Hati
Faktor Alat             : Meja Agak Miring/ Tidak Seimbang
Faktor Metode       : Blm ditetapkannya instruksi yang jelas mengenai cara meletakan gelas
Faktor Lingkungan : Jarak antar Meja yang terlalu sempit
Pilih faktor dominan penyebab berdasarkan data-data gelas yang jatuh pada periode tertentu, atau juga bisa berdiskusi dengan Tim untuk menentukan mana kira-kira penyebab dominan. ternyata hasilnya adalah bahwa faktor metode menjadi   faktor penyebab dominan, maka tindakan perbaikan dari kasus ini adalah : “Membuat Instruksi Kerja yang jelas  mengenai cara meletakan gelas diatas meja”
2. Menggunakan metode 5 Why, yaitu lima kali bertanya mengapa
Gelas Jatuh
Why  1 –> Tersenggol Orang
Why  2–> Jarak antar meja terlalu sempit
Why 3 –> Tidak ada metode penyusunan meja
Why 4 –> Blm memperhitungkan adanya potensi gelas jatuh
why 5 –> Acuan penyusunan gelas belum ditetapkan
dengan menggunakan metode ini terlihat bahwa penyebab utama dari gelas jatuh tadi adalah, belum adanya acuan penyusunan gelas  maka tindakan perbaikan dari kasus ini adalah : “Membuat Instruksi Kerja yang jelas mengenai cara meletakan gelas diatas meja”
Nah kebetulan saja untuk case diatas root case dengan menggunakan 2 metode bisa sama hasilnya, apabila beda juga tidak masalah, karena kita hanya disarankan menggunakan salah satu metode dan bukan kedua duanya, memakai metode yang sama juga sangat dimungkinkan root cause nya berbeda, sesuai dengan aktual kondisi di bagian/ departemen masing-masing.
Preventive Action :  Tindakan yang diambil untuk mencegah suatu ketidaksesuaian,
Tindakan Pencegahan untuk ketidaksesuaian diatas tidak ada, karena sudah terjadi ketidaksesuaian gelas jatuh,

Preventive Action atau Tindakan Pencegahan

seandainya kasus gelas jatuh diatas belum terjadi maka dapat diambil langkah langkah seperti contoh diatas.
Potensi Ketidaksesuaian 
Adanya potensi kejadian gelas jatuh
berdasarkan data :
kejadian 1, gelas sudah di ujung meja
kejadian 2, gelas sudah jatuh tapi masih tertangkap tangan
kejadian 3, gelas diatas meja dengan posisi miring.
maka dicarilah Akar penyebabnya yang bisa berpotensi menyebakan gelas jatuh dan pecah..
1. Menggunakan Diagram Tulang ikan atau Fish Bone Diagram…..
dengan menganalisa kemungkinan potensi penyebab kenapa gelas bisa jatuh dan pecah.
Faktor Manusia      : Kurang Hati-Hati
Faktor Alat             : Meja Agak Miring/ Tidak Seimbang
Faktor Metode       : Blm ditetapkannya instruksi yang jelas mengenai cara meletakan gelas
Faktor Lingkungan : Jarak antar Meja yang terlalu sempit
Pilih faktor dominan penyebab berdasarkan data-data gelas yang jatuh pada periode tertentu, atau juga bisa berdiskusi dengan Tim untuk menentukan mana kira-kira penyebab dominan. ternyata hasilnya adalah bahwa faktor metode menjadi   faktor penyebab dominan, maka tindakan pencegahan dari kasus ini adalah : “Membuat Instruksi Kerja yang jelas mengenai cara meletakan gelas diatas meja”
2. Menggunakan metode 5 Why, yaitu lima kali bertanya mengapa Gelas Jatuh
Why  1 –> Tersenggol Orang
Why  2–> Jarak antar meja terlalu sempit
Why 3 –> Tidak ada metode penyusunan meja
Why 4 –> Blm memperhitungkan adanya potensi gelas jatuh
why 5 –> Acuan penyusunan gelas belum ditetapkan
dengan menggunakan metode ini terlihat bahwa penyebab utama dari gelas jatuh tadi adalah, belum adanya acuan penyusunan gelas  maka tindakan pencegahan dari kasus ini adalah : “Membuat Instruksi Kerja yang jelas mengenai cara meletakan gelas diatas meja”
Tindakan Perbaikan : Tidak ada karena belum terjadi
Demikianlah artikel ringkas tentang tindakan perbaikan dan pencegahan. Semoga dengan artikel ini dapat memberikan anda panduan untuk mengevaluasi sistem secara keseluruhan demi mencapai tujuan utama penerapan ISO 9001; perbaikan berkesinambungan (continual improvement).
Salam Semangat!
Sumber :
  1. http://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/tindakan-perbaikan-dan-tindakan-pencegahan-dalam-iso-9001/
  2. https://sertifikatiso.wordpress.com/tag/tindakan-pencegahan/