Pertolongan Pertama (First Aid)
#1 CPR
Lagi iseng backup data di notebook, eh ketemu materi
pelatihan first aider level 2 yang sudah agak-agak terlupakan, Sekalian untuk
refresh diri saya sendiri baiknya saya sharing di blog deh.
Kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai pertolongan
pertama part 1 yaitu CPR, mengapa CPR???
Karena dalam CPR ini juga termasuk pemberian nafas buatan,
dimana nafas adalah kebutuhan utama untuk manusia dapat hidup.
Baiklah selamat membaca…
Dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam lingkungan kerja kita, tidak terlepas dari kejadian yang tidak diinginkan
(Incident).
Faktanya adalah :
• Insiden
/ kecelakaan dapat terjadi pada siapapun, dimanapun.
• Anda
mungkin orang pertama yang menyaksikan kecelakaan dan bisa memberikan
pertolongan.
• Anda
mungkin dapat menolong / menyelamatkan nyawa orang yang mungkin adalah keluarga
sendiri / teman / tetangga / teman kerja.
Tujuan pertolongan pertama
bukanlah untuk menyembuhkan, melainkan :
• Menyelamatkan
nyawa
• Melindungi
yang tidak sadar
• Mencegah
kondisi yang lebih buruk
• Mempercepat
penyembuhan, bila pertolongan pertama dilakukan dengan benar
Peranan penolong pertama terlatih
adalah sebagai berikut :
• Cepat
panggil bantuan
• Segera
lakukan CPR
• Segera
lakukan debrillation
• Cepat lakukan tindakan lebih lanjut (à khusus tenaga medis)
Saat terjadi kondisi darurat/emergency yang harus
dilakukan sbb :
•
Jangan
panik
•
Panggil
bantuan sesuai kebutuhan (hubungi tim emergency response : tenaga medis,
fireman, safety & emergency response).
•
Minta
bantuan orang-orang di sekitar lokasi kejadian.
Saat akan menolong korban, ingat selalu :
Prinsip : D R A B C
D = Danger (bahaya)
R = Response (respon korban)
A = Airway (jalan napas)
B = Breathing (pernapasan)
C = Circulation
(peredaran darah & perdarahan)
Berikut ini adalah penjelasan prinsip DRABC
Danger
i.
Periksa situasi à pastikan anda aman untuk menolong,
jangan sampai anda menjadi korban ke-2.
ii.
Periksa area sekitar korban apakah
aman?
iii.
Periksa korban, utamakan korban yang
tidak sadarkan diri.
iv.
Segera panggil bantuan (jangan
terlambat).
Response
i.
Tepuk
baku dan lengan korban, ucapkan :
“Apakah Bapak/Ibu baik-baik?” atau
“ Kenapa Pak / Bu?”
ii.
Jika
tidak ada respon :
– Segera panggil bantuan
– Periksa pernafasan
– Buka jalan napas
Airway
•
Tengadahkan
kepala korban (tempatkan telapak tangan anda pada kening korban, lalu dorong perlahan
ke arah belakang)
•
Angkat
dagu korban dengan 2 jari anda
Breathing
Lihat, dengar dan rasakan (tidak boleh lebih dari 10 detik).
•
Lihat
gerakan dada (kembang kempis / tidak)
•
Dengar
hembusan nafas dari mulut / hidung korban.
•
Rasakan
udara yang mengalir dari mulut / hidung korban pada pipi anda
# Jika korban bernafas
•
Baringkan
pada posisi recovery (à melapangkan jalan napas)
•
Panggil
bantuan medis
•
Periksa
pernapasan lagi
# Jika korban tidak bernafas
Berikan napas buatan 2 kali (tidak boleh
lebih dari 10 detik)
–
Hindarkan kontak langsung mulut ke mulut bila
anda tidak mengenail baik korban
Gunakan alat bantu berupa masker CPR, penghalang CPR atau mitela(kain)
–
Pertahankan posisi jalan nafas tetap terbuka
–
Pencet hidung korban dengan ibu jari dan
telunjuk anda.
–
Hembuskan 1 napas buatan (1 detik), perhatikan berkembangnya
dinding dada.
–
Jika dada tidak berkembang, ulangi dengan
memperbaiki posisi kepala korban yang benar.
–
Berikan lagi 1 napas buatan lagi (1 detik).
Teknik CPR
•
Posisikan diri anda di samping korban
•
Pastikan korban berbaring di permukaan yang
datar dan keras. Jika korban telungkup,
balik tubuh korban agar posisi telentang.
•
Lepaskan baju korban yang menutupi dada.
•
Letakkan pangkal telapak tangan anda tepat di
antara kedua puting dada korban.
•
Letakkan telapak tangan anda lainnya di atas
telapak tangan tadi.
•
Luruskan (siku) lengan anda
•
Tekan dada korban sedalam 4-5 cm setiap
kompresi.
•
Setiap akhir kompresi pastikan dinding dada
berkembang dahulu sebelum dilakukan kompresi berikutnya.
•
Lakukan kompresi 30 kali diikuti dengan 2 napas
bantuan.
•
Lakukan kompresi 100 kali kompresi per menit.
•
Setelah selesai 5 siklus atau setiap 2 menit,
stop CPR dan lakukan pengecekan nadi.
•
Bila tidak ada nadi, lakukan ulang CPR (30 : 2).
Circulation
Periksa denyut nadi di leher
•
Setelah pemberian 2 nafas bantuan, lakukan cek
denyut nadi di leher (tidak boleh lebih
dari 10 detik).
•
Pertahankan posisi kepala korban yang benar.
•
Raba denyut nadi di leher ( di samping tonjolan
batang tenggorokan / trakea) dengan 2 jari.
Lanjutkan pemeriksaan bila terjadi
perdarahan/luka terbuka segera hentikan perdarahan.
Bila terjadi henti jantung pada
korban, gunakan defibrillation (Electric
shock)
-
Tindakan menyetrum jantung dengan menggunakan
alat elektronik (defibrilator / Automated External Defibrillator / AED )
untuk mengejutkan / membangkitkan rangsangan otot jantung untuk memompa jantung
kembali.
-
Pemakaian alat ini disertai CPR yang adekuat
dapat meningkatkan kesempatan hidup 49 - 75%.
-
AED ini sendiri di Indonesia sudah banyak
disediakan terutama di bandara international dan beberapa tempat umum lainnya.
Demikian
sedikit sharing dari saya semoga bermanfaat, jangan lupa di comment dan follow
ya..
Terimakasih pak sharenya, maaf sedikit koreksi, untuk teknik CPR terbaru DRCABD pak.
BalasHapusTerima kasih pak @rahmat praya atas koreksi dan informasinya
BalasHapusMohon informasi sumbernya pak...