Whatapps

Selasa, 24 Oktober 2017

Pertolongan pertama (first aid) #1 CPR

Pertolongan Pertama (First Aid)
#1 CPR
Lagi iseng backup data di notebook, eh ketemu materi pelatihan first aider level 2 yang sudah agak-agak terlupakan, Sekalian untuk refresh diri saya sendiri baiknya saya sharing di blog deh.
Kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai pertolongan pertama part 1 yaitu CPR, mengapa CPR???
Karena dalam CPR ini juga termasuk pemberian nafas buatan, dimana nafas adalah kebutuhan utama untuk manusia dapat hidup.
Baiklah selamat membaca…
Dalam kehidupan sehari-hari dan dalam lingkungan kerja kita, tidak terlepas dari kejadian yang tidak diinginkan (Incident).
Faktanya adalah :
       Insiden / kecelakaan dapat terjadi pada siapapun, dimanapun.
       Anda mungkin orang pertama yang menyaksikan kecelakaan dan bisa memberikan pertolongan.
       Anda mungkin dapat menolong / menyelamatkan nyawa orang yang mungkin adalah keluarga sendiri / teman / tetangga / teman kerja.
Tujuan pertolongan pertama bukanlah untuk menyembuhkan, melainkan :
       Menyelamatkan nyawa
       Melindungi yang tidak sadar
       Mencegah kondisi yang lebih buruk
       Mempercepat penyembuhan, bila pertolongan pertama dilakukan dengan benar
Peranan penolong pertama terlatih adalah sebagai berikut :
       Cepat panggil bantuan
       Segera lakukan CPR
       Segera lakukan debrillation
       Cepat lakukan tindakan lebih lanjut  (à  khusus tenaga medis)
Saat terjadi kondisi darurat/emergency yang harus dilakukan sbb :
       Jangan panik
       Panggil bantuan sesuai kebutuhan (hubungi tim emergency response : tenaga medis, fireman, safety & emergency response).
       Minta bantuan orang-orang di sekitar lokasi kejadian.

Saat akan menolong korban, ingat selalu :
Prinsip : D R A B C
   D  =  Danger  (bahaya)
   R  =  Response  (respon korban)
   A  =  Airway  (jalan napas)
   B  =  Breathing  (pernapasan)
   C  =  Circulation (peredaran darah & perdarahan)
Berikut ini adalah penjelasan prinsip DRABC
Danger
                   i.      Periksa situasi à pastikan anda aman untuk menolong, jangan sampai anda menjadi korban ke-2.
                 ii.      Periksa area sekitar korban apakah aman?
               iii.      Periksa korban, utamakan korban yang tidak sadarkan diri.
               iv.      Segera panggil bantuan (jangan terlambat).

Response
i.      Tepuk baku dan lengan korban, ucapkan :
“Apakah Bapak/Ibu baik-baik?”  atau
“ Kenapa Pak / Bu?”
ii.     Jika tidak ada respon :
      Segera panggil bantuan
      Periksa pernafasan
      Buka jalan napas
Airway
       Tengadahkan kepala korban (tempatkan telapak tangan anda pada kening korban, lalu dorong perlahan ke arah belakang)
       Angkat dagu korban dengan 2 jari anda


Breathing
Lihat, dengar dan rasakan   (tidak boleh lebih dari  10 detik).
       Lihat gerakan dada (kembang kempis / tidak)
       Dengar hembusan nafas dari mulut / hidung korban.
       Rasakan udara yang mengalir dari mulut / hidung korban pada pipi anda



# Jika korban bernafas
       Baringkan pada posisi recovery (à melapangkan jalan napas)
       Panggil bantuan medis
       Periksa pernapasan lagi

# Jika korban tidak bernafas
Berikan napas buatan 2 kali  (tidak boleh  lebih  dari 10 detik)
      Hindarkan kontak langsung mulut ke mulut bila anda tidak mengenail baik korban
Gunakan alat bantu berupa masker CPR, penghalang CPR atau mitela(kain)
      Pertahankan posisi jalan nafas tetap terbuka
      Pencet hidung korban dengan ibu jari dan telunjuk anda.
      Hembuskan 1 napas buatan (1 detik), perhatikan berkembangnya dinding dada.
      Jika dada tidak berkembang, ulangi dengan memperbaiki posisi kepala korban yang benar.
      Berikan lagi 1 napas buatan lagi (1 detik).

Teknik CPR
       Posisikan diri anda di samping korban
       Pastikan korban berbaring di permukaan yang datar dan keras.   Jika korban telungkup, balik tubuh korban agar posisi telentang.
       Lepaskan baju korban yang menutupi dada.
       Letakkan pangkal telapak tangan anda tepat di antara kedua puting dada korban.
       Letakkan telapak tangan anda lainnya di atas telapak tangan tadi.
       Luruskan (siku) lengan anda
       Tekan dada korban sedalam 4-5 cm setiap kompresi.
       Setiap akhir kompresi pastikan dinding dada berkembang dahulu sebelum dilakukan kompresi berikutnya.
       Lakukan kompresi 30 kali diikuti dengan 2 napas bantuan.
       Lakukan kompresi 100 kali kompresi per menit.
       Setelah selesai 5 siklus atau setiap 2 menit, stop CPR dan lakukan pengecekan nadi.
       Bila tidak ada nadi, lakukan ulang CPR (30 : 2).


Circulation
Periksa denyut nadi di leher
       Setelah pemberian 2 nafas bantuan, lakukan cek denyut nadi di leher  (tidak boleh lebih dari 10 detik).
       Pertahankan posisi kepala korban yang benar.
       Raba denyut nadi di leher ( di samping tonjolan batang tenggorokan / trakea) dengan 2 jari.

 Lanjutkan pemeriksaan bila terjadi perdarahan/luka terbuka segera hentikan perdarahan.
Bila terjadi henti jantung pada korban, gunakan defibrillation (Electric shock)
-          Tindakan menyetrum jantung dengan menggunakan alat elektronik (defibrilator / Automated External Defibrillator / AED ) untuk mengejutkan / membangkitkan rangsangan otot jantung untuk memompa jantung kembali.
-          Pemakaian alat ini disertai CPR yang adekuat dapat meningkatkan kesempatan hidup 49 - 75%.

-          AED ini sendiri di Indonesia sudah banyak disediakan terutama di bandara international dan beberapa tempat umum lainnya.

Demikian sedikit sharing dari saya semoga bermanfaat, jangan lupa di comment dan follow ya..


2 komentar:

  1. Terimakasih pak sharenya, maaf sedikit koreksi, untuk teknik CPR terbaru DRCABD pak.

    BalasHapus
  2. Terima kasih pak @rahmat praya atas koreksi dan informasinya
    Mohon informasi sumbernya pak...

    BalasHapus