Konsep 5R
Setiap perusahaan
pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing-masing
orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung
terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan.
Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak
perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu
hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya
itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan
dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.
Beberapa permasalahan
tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin),
yang merupakan adaptasi dari 5S (Seiri,
Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah
digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu
metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang
dikembangkan dan diterapkan di Jepang.
5R merupakan budaya
tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila
tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan
dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu
efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah
dicapai.
1.
RINGKAS
Prinsip RINGKAS
adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak
diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana
yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses
terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.
Langkah melakukan RINGKAS :
1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.
2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan
yang tidak digunakan.
3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak
digunakan
4. Siapkan tempat
untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
5. Pindahkan barang-barang yang berlabel merah ke
tempat yang telah ditentukan.
Ketika memeriksa lokasi kerja, seharusnya ada pertanyaan yang datang
atau muncul dari benak kita: Barang apa ini? Milik siapa? Sejak kapan berada
di situ? Mengapa berada di situ? Apakah masih digunakan? Seberapa sering
dipakai? dst.
2. RAPI
Prinsip RAPI adalah
menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai
sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat
diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan
dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh
barang tersebut.
Langkah melakukan RAPI :
1. Rancang metode
penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan
2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat
yang telah dirancang dan disediakan
3. Beri label /
identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula.
3. RESIK
Prinsip RESIK adalah
membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar
tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan
oleh setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.
Langkah melakukan RESIK :
1. Penyediaan sarana kebersihan,
2. Pembersihan tempat kerja,
3. Peremajaan tempat kerja, dan
4. Pelestarian RESIK.
4. RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan RINGKAS, RAPI dan RESIK. Artinya
memelihara lingkungan yang sudah bersih dan rapi sepanjang waktu. Maka perlu
dibuat standar prosedur. Jika tidak segera distandarkan maka kondisi bersih
rapi yang telah dicapai akan kembali kotor berantakan. Prosedur standar ini
harus dilaksanakan oleh semua pihak. Prosedur standar ini harus diumumkan,
diketahui dan dipahami oleh semua orang.
Langkah melakukan RAWAT :
1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan
2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang
bekerja di tempat kerja
Prinsip RAJIN adalah bahwa
standar prosedur yang telah ada, dalam melaksanakan Ringkas, Rapi dan Resik
harus secara berkelanjutan dipertahankan. Dengan disiplin yang tinggi, RINGKAS,
RAPI, RESIK sesuai dengan standar prosedur menjadi kebiasaan kerja, menjadi
sikap kerja kita. Kita harus mengkomunikasikan, mengajarkan, melatih dan
mendidik anak buah, rekan kerja, untuk memahami standar prosedur yang ada.RAJIN
di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Prinsip
RAJIN di tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN
MELAKUKAN APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”.
Langkah melakukan RAJIN :
1. Target bersama,
2. Teladan atasan
3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja
4. Kesempatan belajar
RAJIN dapat diimplementasikan dengan cara: Biasakan
kondisi tempat kerja selalu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
- Lakukan pengontrolan setiap saat
- Lakukan koreksi bila ada penyimpangan
- Lakukan peningkatan, misalnya dengan melakukan perlombaan antar
unit kerja untuk peningkatan efektivitas, pelatihan-pelatihan, penetapan
target oleh atasan, contoh atasan, dll
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang
memperlakukan tempat kerjanya secara benar.
Bila tempat kerja
tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat
diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok organisasi, yaitu
efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah
dicapai. Secara ringkas berikut adalah penjelasan dan
manfaat dari konsep 5R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar